S1 Teknologi Pangan
Jln. Raya Jemursari 244. Surabaya.
Info: 081234506326 - 081233752227.
PIN BB: 53B4EFD8 - 2A1CE131

Selasa, 18 Agustus 2015

Sekolah Kuliner Pencetak Chef

Dapur Tristar Culinary Institute

Menikmati semangkuk bakso kuah hangat di musim hujan, mungkin bisa jadi alternatif yang pas bagi Anda. Makanan berbahan dasar daging ini nampaknya cukup familier di lidah banyak orang. Terbukti, penjaja bakso di setiap kota sangat mudah dijumpai. Bahkan versi murahnya, awam di lidah anak-anak sekolah, yang biasanya kita kenal dengan istilah pentol/cilok.

Nama bakso berasal dari bahasa China yang terdiri dari 2 kata Bak+So, yang artinya sup (So) daging babi (Bak). Namun dalam perjalanannya, penggunaan daging babi pada bakso, utamanya di Indonesia sendiri mulai diganti dengan daging lainnya, misalnya sapi. Bakso juga banyak mengalami proses modifikasi, hingga saat ini kita mungkin pernah mendengar nama bakso granat, bakso tennis, bakso keju, hingga bakso buah.

Selain merajai lidah masyarakat Asia, bakso rupanya juga tersohor hingga ke negeri Barrack Obama, alias Amerika. Disana, bakso masuk dalam kategori hidangan sup. Adalah Caldo de Albondigas, nama resep sejenis bakso yang dipraktikkan langsung proses pengolahannya oleh mahasiswa-mahasiswa Tristar Culinary Institute, Senin (08/11), di dapur Tristar Culinary Institute, Jalan Raya Jemursari 234A, Surabaya.


Koordinasi Persiapan Memasak


Suasana Memasak di Kelas Kuliner

Cara pengolahan bakso ala Amerika ini tidak jauh berbeda dengan bakso-bakso pada umumnya. Hanya saja, resep ini menggunakan nasi sebagai pengganti unsur tepung yang biasanya jadi campuran bahan baku bakso. Daging digiling halus lalu bentuk bulat-bulat dengan nasi tanak, dan direbus dalam kuah kaldu.


Proses Memasak Bakso Amerika

Untuk mempersiapkan semangkuk bakso dengan rasa yang lezat, Chef Yanuar Kadaryanto, selaku pengajar, membagi tips. Ia mengatakan, kualitas rasa bakso sangat ditentukan oleh empat hal, yaitu kualitas daging yang digunakan, komposisi resep (proporsi jumlah daging dan tepung/nasi), bahan pengenyal, dan kaldu.

Menurut Chef yang mengenal dunia tataboga selama 19 tahun ini, daging yang digunakan untuk bakso, harus benar-benar fresh dan kondisinya baik, supaya bisa kenyal. Selain itu, dipilihkan bagian tubuh sapi tertentu yang lebih sedikit lemak. Caldo de Albondigas sendiri menggunakan daging paha atas sapi sebagai bahan baku penyusunnya.

Sedang untuk membuat kaldu yang baik, digunakan tulang rawan/tulang sendi sapi, yang direbus sebanyak dua kali. Perebusan pertama hingga mendidih, ditujukan untuk membuang kotoran dan lemak, dan perebusan kedua ditujukan untuk memperoleh kaldu.

Proses perebusan yang kedua ini, menurut Chef Yanuar, harus menggunakan api kecil, waktu yang relatif lama, namun tidak sampai mendidih. Hal ini dimaksudkan agar kandungan protein dalam daging dapat larut ke dalam air. ”Untuk sekitar 5-10 liter air, butuh waktu sekitar 5-6 jam, dengan api kecil dan tidak sampai mendidih, guna menghasilkan kaldu,” katanya. Setelah proses ini selesai, baru ditambahkan rempah-rempah kedalam kaldu.


Caldo de Albondigas


Selain memasak Caldo de Albondigas atau Bakso ala Amerika, para mahasiswa Tristar Culinary Institute kelas kuliner yang pagi itu berjumlah 25 orang dan dibagi dalam 4 kelompok, juga mempraktikkan secara langsung proses pemasakan 3 resep American Food lainnya, seperti Honey Lime SaladLamb Stew, dan Enchiladas de Pollo.


Lamb Stew


Honey Lime Salad



Enchiladas de Pollo


Untuk mahasiswa D1 dan D2, setiap harinya Tristar Culinary Institute selalu memberikan praktik memasak langsung, disamping materi teori. Komposisinya bahkan mencapai 60 % untuk praktik dan  sisanya teori. Ini pula yang menjadi alasan Eni, Junisia, Chandra, dan Shinta, mahasiswa-mahasiswa Tristar Culinary Institute, memilih Sekolah kuliner yang berdiri sejak 2007 itu. ”Saya ambil D1 kelas kuliner, saya senang karena disini lebih banyak praktik,” ungkap Chandra.

Cita-cita mereka setelah lulus pun beragam, ada yang ingin bekerja di luar negeri sampai buka usaha sendiri. Semua itu diakomodasi oleh Tristar Culinary Institute lewat pemberian materi dan praktik yang menyeluruh, mulai jenis masakan nasional hingga internasional, seperti Amerika, Eropa, Cina, dan Asia.  

Tristar Culinary Institute membuka berbagai macam program kuliah dan kelas kursus. Terdapat 2 program yang dapat diambil, yaitu Program Setara D1, D2 Tataboga & Patiseri. Sedangkan untuk kelas kursus, dapat diikuti tiap harinya, mulai Senin-Jumat, dengan melakukan registrasi terlebih dahulu.fil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar